Lubuklinggau, SUMSELGO – Usai mengeluarkan surat yang ditujukan kepada Majelis Wilayah (MW) dan Majelis Daerah (MD) perihal penjelasan menanggapi sejumlah aktivitas yang diinisiasi oleh Sujana Sulaeman, Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) menuai kritikan dari sejumlah alumni HMI, baik dari provinsi Sumsel maupun sekitarnya.
Seperti yang diutarakan oleh Dr. Rudi Erwandi, Koordinator Presidium (Korpres) MD KAHMI Lubuklinggau. Ia mengatakan selama kegiatan yang diinisiasi oleh Sujana Sulaeman itu positif, tidak ada salahnya didukung.
“Tanggapan saya sederhana kalau gerakan itu positif mengapa tidak kita dukung. Tapi, kalau kegiatannya mengarah pada merusak tatanan negara baru kita mengambil sikap. Sebenarnya kegiatan tersebut kan bagus, mungkin Kang Jana belum pamitan sama presidium MN KAHMI,” katanya sambil bernada gurau.
Kritikan juga datang dari alumni HMI Provinsi Lampung, Sustunut. Pria yang kini menjabat sebagai Asisten 1 kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), itu mengatakan MN KAHMI harus bijak memanfaatkan semua potensi yang ada untuk keluarga besar KAHMI.
“Gunakan saja cara cara persuasif kekeluargaan tidak semuanya harus dengan formal, artinya MN KAHMI tidak perlu sampai mengeluarkan surat seperti ini, jangan sampai ada nuansa politik. Mengapa baru sekarang dipermasalahkan dari dulu tidak ada,” tuturnya.
Selain itu, mantan walikota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara, Syarfi Hutahuruk turut memberikan tanggapan atas keluarnya surat dari MN KAHMI tersebut.
Mantan Kabid PAO Pengurus Besar (PB) HMI itu melalui pesan WA meminta semua alumni HMI di penjuru Indonesia, untuk Bertabayyun dan saling introspeksi sesama Alumni, baik yang aktif dalam KAHMI maupun yang tidak masuk dalam Kepengurusan.
“Sebaiknya MN KAHMI tidak terlalu gegabah membuat surat ke saudar. Sujana Sulaeman. Seyogyanya diundang duduk bersama dengan MN KAHMI, untuk klarifikasi, dan membuat kesepakatan tentang batasan yang boleh menurut aturan dan yang tidak boleh,” terangnya.
“Musyawarahkan dengan bijak dan baik.
Sebaiknya Majelis Etik MN KAHMI, cepat menyelesaikan persoalan ini, agar tidak menjadi bola liar yg bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak senang dengan HMI atau KAHMI. Kepada Semua Alumni HM, untuk menahan diri mengeluarkan Pernyataan, komentar, yang mengarah kepada provokasi dan menambah kegaduhan,” pungkasnya seraya menghimbau dan mengajak, untuk sibuklah bekerja untuk Ummat, dan pedulilah, dekatlah, berjuanglah untuk Rakyat dan Bangsa, jangan hanya sibuk mencari kekuasaan dan programnya audiensi dengan penguasa.
Sebelumnya, MN KAHMI melalui surat no.249/A/MNK/KAHMI/XI/2021 yang dibubuhi tandatangan oleh Koordinator Presidium (Korpres) MN KAHMI, A Riza Patria dan Sekjen Manimbang Kahariady, mengeluarkan surat perihal penjelasan adanya keberadaan forum guru besar dan doktor insan cita serta berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Sujana Sulaeman.
Dijelaskan dalam surat tersebut, bahwa kegiatan-kegiatan yang diinisiasi oleh Sujana Sulaeman tanpa sepengetahuan MN KAHMI, dan MN KAHMI tidak bertanggungjawab atas segala akibat yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut.
Sementara itu, saat awak media mencoba meminta tanggapan langsung dengan sekjen MN KAHMI, Manimbang Kahariady dan Kang Jana mengenai surat penjelasan tersebut sampai sekarang belum bisa terhubung melalui via telp. (mil)
Komentar